Dunia Darurat Virus Corona
DUNIA DARURAT VIRUS CORONA
![]() |
Image form Google |
Virus Corona (Corona Virus) sedang menjadi perhatian dunia.
Selain mulai menyebar di Kota Wuhan, China. Virus Corona (Covid-19) diketehaui
sebagai wabah misterius yang menyebabkan Pneumonia, jumlah pasien yang
terinfeksi virus ini terus bertambah. China kembali melaporkan lonjakan kasus
harian virus corona. Penambahan kasus baru Covid-19 tercatat menjadi yang
tertinggi dalam lebih dari 10 bulan terakhir.
Image form Google |
Komisi Kesehatan Nasional China mengungkap 144 kasus baru Covid-19 pada (14/1 ) Januari. Jumlah tersebut naik dari 138 kasus sehari sebelumnya, dan menjadi peningkatan harian tertinggi sejak 1 Maret yakni 202 infeksi. Komisi mengatakan 135 dari kasus baru merupakan infeksi lokal, 90 di antaranya terjadi di Provinsi Hebei yang mengelilingi Beijing.
Sementara 43 kasus lainnya dilaporkan di Provinsi Heilongjiang. Kemudian Provinsi Guangxi dan Shaanxi masing-masing melaporkan satu kasus. Akibat lonjakan itu, pihak berwenang memberlakukan lockdown. Setidaknya 28 juta orang diminta untuk tinggal di rumah.
Pihak berwenang mendesak warga untuk tidak melakukan perjalanan jika tidak perlu. Padahal bulan depan sudah memasuki liburan Tahun Baru Imlek di mana ratusan juta orang Tiongkok biasanya melakukan perjalanan untuk pulang kampung.
Grafik Virus Corona secara Global masih terus mengalami peningkatan, Meskipun sejumlah negara telah memulai program vaksinasi, penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya. Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (24/1/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 99.278.468 (99 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 71.293.958 (71 juta) pasien telah sembuh, dan 2.128.376 orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 25.855.860 dengan rincian 25.744.955 pasien dengan kondisi ringan dan 111.179 dalam kondisi serius.
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
1. Amerika Serikat: 25.556.809 kasus, 427.567 orang meninggal, total sembuh 15.318.220
2. India: 10.655.435 kasus, 153.376 orang meninggal, total sembuh 10.316.096
3. Brasil: 8.816.254 kasus, 216.445 orang meninggal, total sembuh 7.594.771
4. Rusia: 3.698.273 kasus, 68.971 orang meninggal, total sembuh 3.109.315
5. Inggris: 3.617.459 kasus, 97.329 orang meninggal, total sembuh 1.616.307
6. Perancis: 3.035.181 kasus, 72.877 orang meninggal, total sembuh 216.725
7. Spanyol: 2.603.472 kasus dan 55.441 orang meninggal
8. Italia: 2.455.185 kasus, 85.162 orang meninggal, total sembuh 1.871.189
9. Turki: 2.424.328 kasus, 24.933 orang meninggal, total sembuh 2.301.861
10. Jerman: 2.137.689 kasus, 52.536 orang meninggal, total sembuh 1.795.400.
Inggris
Image form Google |
Inggris Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dengan kode B117 kemungkinan 30 persen lebih mematikan. Sebelumnya, pada Desember 2020, Johnson menyebut bahwa varian baru ini 70 persen lebih menular dibanding varian yang sebelumnya beredar. Pada saat itu, belum diketahui apakah varian baru tersebut lebih mematikan dibanding varian yang sudah beredar. Namun baru-baru ini, hasil riset dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (Nervtag) menemukan, varian baru tersebut dapat meningkatkan tingkat kematian antara 30 sampai 40 persen. Para peneliti mengatakan, langkah pembatasan yang lebih ketat mutlak diperlukan untuk mencegah penularan varian B117 semakin meluas, dan memperingatkan bahwa temuan ini berpotensi membawa kemunduran dalam upaya pengendalian Covid-19.
Jerman
Image form Google |
Jerman telah mendeteksi kasus Covid-19 pertama yang disebabkan oleh varian baru virus corona dari Brasil. Berdasarkan laporan AFP, temuan varian baru itu dilaporkan oleh otoritas kesehatan regional di negara bagian Hesse. Brasil Brasil menerima suplai 2 juta dosis vaksin virus corona dari India pada Jumat (22/1/2021).
Brasil
![]() |
Image form Google |
Menteri Kesehatan Brasil mengatakan, vaksin buatan AstraZeneca-Oxford itu tiba di Sao Paulo, sebelum dikirim ke Rio de Janeiro, tempat Fiocruz Institute berada. Nantinya, vaksin tersebut akan diproduksi dan didistribusikan oleh Fiocruz.Meski demikian, para pakar kesehatan Brasil menilai, dua juta dosis tersebut masih jauh dari kebutuhan Brasil untuk imunisasi kelompok prioritas, yang mencapai 210 juta orang. "Menghitung dosis dari Butantan, dan dari India, tidak ada cukup vaksin, dan tidak ada kepastikan kapan Brasil akan bisa menambah dosis," Mario Scheffer, profesor di Universitas Sao Paulo. Dia menyebut, kekurangan dosis vaksin akan menghambat kemampuan negara itu untuk mencapai kekebalan kolektif dalam waktu dekat.
![]() |
Image form Google |
Portugal
Komentar
Posting Komentar