Keragaman Beragama
KERAGAMAN BERAGAMA
Bangsa Indonesia merupakan hamparan nusantara yang luas, dengan kepadatan penduduk nomor 4 dari 3,54 persen penduduk dunia, setelah Amerika Serikat, India dan Tiongkok. Total populasi penduduk Indonesia per 1 Juli 2019 adalah 268.074.600, yang menghuni di 17.500 bentangan pulau, dari Provinsi Aceh hingga Papua. Ditiap wilayah kepulauan yang ada, terdapat 300 kelompok etnik atau suku bangsa, yang totalnya 1.340 suku, dengan adat Istiadat dan budaya yang beragam. Inilah hakekat keindahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah kemajemukan peradaban, keyakinan.
Indonesia punya enam Agama yang diakui negara, diluar aliran kepercayaan. Ada Agama Islam, Kristen, katolik, Budha, Hindu dan Kong hu Chu. Kompleksitas itu ternyata dapat terwujud kesatuan dalam kemajemukan. Meskipun warga negara dalam 746 bahasa daerah. Belum lagi di setiap daerah punya ribuan penuturan dalam subetnis. Ini sudah belangsung lama, bahkan sebelum kemerdekaan Repubik Indonesia di proklamirkan keseluruh penjuru dunia.
Bila dilihat dari sisi geografi dan sosialcultural, keindahan dalam kesatuan yang terjadi hingga kini, tidak mungkin terjadi keberlangsungan. Rasa ingin mewujudkan Bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cita-cita inilah diformulasikan dalam alinea ke-2 Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Agama yang secara etimologi berarti tidak kacau, tentunya mempunyai peran penting dalam menjaga dan menciptakan stabilitas keindahan dalam keberagaman itu. Sejarah Indonesia menunjukan, pertengkaran sesama anak bangsa terjadi bukan karena keberagaman agama dan suku, tetapi cendrung akibat egosentis kelompok kecil masyarakat, yang tekadang mencoba memprovokasi warga yang lain.
Image form GoogleKeberagaman inilah yang membuat masyarakat Indonesia disebut sebagai masyarakat yang majemuk. Khususnya keberagaman agama yang dimilki seperti, Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan Kong Hu Chu. Yang pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda satu sama lain oleh karena itu perlunya toleransi antar umat beragama supaya menjadi negara yang aman dan damai.
- Toleransi antarumat beragama yang berbeda (toleransi eksternal)
- Toleransi antarumat beragama yang sama (toleransi internal)
- Toleransi umat beragama dengan pemerintah.
Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin "TOLERARE", toleransi memiliki arti sabar atau menahan diri.Toleransi juga dapat diartikan sebagai sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok maupun individu di tengah keragaman yang ada.
Lalu yang dimaksud dengan toleransi beragama ialah sikap saling menghargai dan menghormati antara masing-masing pemeluk agama, mencakup masalah keyakinan dalam diri manusia yang berhubungan dengan ketuhanan yang diyakininya. Keragaman Agama dapat terlihat dari banyaknya macam tempat Ibadah.
1. Agama Islam
Image form GoogleNama Kitab Suci : Al-Qur'an
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
2. Agama Kristen Protestan
Image form GoogleNama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
3. Agama Katolik
Image form GoogleNama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
4. Agama Hindu
Image form GoogleNama Kitab Suci : Weda
Nama Pembawa : Pedagang India/ Golongan Waisya
Permulaan : Sekitar 3000 Tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi, Hari Galungan
5. Agama Buddha
Image form Google
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
6. Agama Kong Hu Cu
Image form Google
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Komentar
Posting Komentar